Rabu, 22 Juni 2011

Story - Start's to look at me (Part 5)

Part 5 :

Sudah hampir setengah jam Arta menunggu Avin ditoko buku. Memang hari minggu itu mereka berdua berencana mencari buku Biologi untuk tugas sekolah. Dan tiba-tiba ponsel merah Arta berbunyi, kemudian Arta melirik keponselnya yang ternyata ada pesan masuk. Arta pun membaca pesan itu dengan mendesah kesal, ‘Kalau misalnya tidak bisa datang, seharusnya kau mengabariku sejak tadi sehingga aku tidak perlu menunggu lama seperti ini!’.

Setelah itu Arta ingin memutuskan untuk pulang kerumah. Tetapi ada sesuatu mendorong dirinya untuk masuk kedalam toko buku tersebut. Arta pun menuruti langkah kakinya dan mulai berjalan melewati rak-rak buku. Sampai ada suatu buku yang membuatnya tertarik, kemudian Arta berusaha meraihnya karena buku tersebut berada dibagian rak yang agak tinggi.
Tak disangka tiba-tiba ada tangan lain yang terlihat sedang membantunya untuk mengambil buku tersebut. Tangan itu berhasil mengambil buku tersebut dan memberikannya kepada Arta.
Arta pun menoleh bermaksud untuk berterima kasih. Namun kini dia menjadi kaku karena terkejut setelah dirinya tau siapa orang yang telah membantu mengambilkan buku tersebut untuknya.
‘Kak Reiko!’, ucap Arta tak percaya. Lalu Arta memejamkan matanya dan menggelengkan kepalanya berusaha memperkirakan kalau ini hanya khayalannya. Dan setelah Arta membuka matanya kembali. Semuanya pun memang nyata. Arta pun menarik napas pelan dan mulai mengucapkan kata terima kasih sambil tersenyum.
Reiko pun memandang sikap adik kelasnya itu dengan bingung. ‘Iya sama-sama’.
Arta berusaha tenang lalu dirinya mulai memberanikan diri untuk berbicara, ‘kak Reiko masih ingat aku?’. Dirinya menunggu jawaban Reiko dengan imajinasinya yang tiba-tiba datang. Kalau misalnya kak Reiko lupa pada dirinya setidaknya Arta masih punya alasan bahwa dirinya adalah sahabatnya Avin yang pernah dikenalkannya pada kak Reiko tiga hari yang lalu.
‘Hmm, kau temannya Avin kan?’, kata Reiko dengan gayanya yang santai.
‘Syukurlah ternyata kak Reiko masih mengingatku, jadi aku tidak perlu susah-susah menggunakan alasan konyol itu’ ,pikir Arta dalam hati sambil menghembuskan napas tegangnya.
‘Wah ternyata kakak masih ingat padaku’ ,balas Arta dengan riang.
Reiko membetulkan letak kacamatanya sambil berbicara, ‘Aku tipikal orang yang tidak mudah lupa, ngomong-ngomong kau tidak bersama Avin kesini?’.
Arta menggeleng sambil mendengus agak kesal kemudiam menceritakan tentang hal yang membuatnya kesal hari ini kepada Reiko, ‘Memang hari ini aku dan Avin berencana pergi kesini untuk mencari buku biologi untuk tugas sekolah, tetapi ternyata Avin ada keperluan mendadak yaitu menemani mamanya pergi keluar kota untuk beberapa hari kedepan, padahal aku sudah menunggu disini hampir setengah jam lamanya’.
Melihat sikap marah-marah Arta yang galak namun terkesan lucu. Reiko pun menahan tawanya lalu berkata, ‘Sudah, kau jangan kesal lagi, jika kau tidak keberatan aku bisa membantumu mencarikan buku yang kau perlukan’.
Napas Arta terhenti sebentar, dirinya masih terdiam tak percaya. Apa mungkin dirinya salah dengar tentang pernyataan tadi, tapi itu nyata. Dan sekarang dirinya ingin sekali pingsan karena menahan perasaannya yang bercampur aduk. Tetapi Arta cepat-cepat menyadarkan dirinya karena dia tidak ingin kak Reiko mengetahui apa yang ada dipikirannya sekarang.
Tanpa pikiran panjang lagi, Arta menjawab dengan semangat, ‘Wah aku sangat senang sekali jika kakak mau membantuku’.

Lalu Arta dan Reiko menghabiskan hari minggu mereka untuk mencari buku atau sekedar mengobrol-ngobol ringan tentang cerita mereka masing-masing. Tanpa sadar Arta telah menjadi teman ngobrol yang seru bagi Reiko dan begitu juga sebaliknya.

To be continue ...

Film Korea

Gue bingung kenapa akhir-akhir ini gue jadi sering nonton drama korea. Padahal dari dulu gue ga suka nonton film yang minyi-minyi -_-. Pasti ini semua karena gue salah pergaulan, soalnya dikelas gue ada temen yang tergila-gila banget sama hal-hal yang berbau korea dan jepang. Hem ya tapi mau gimana lagi? Toh nasi telah berubah menjadi kebab *fantastis*. Well, Pertamanya gue nonton film yang judulnya PASTA, ya itu juga karena filmnya mengisahkan tentang chef-chef gitu. Gue emang seneng banget sama hal-hal yang berbau masak. Apalagi kalau udah ngeliat chef master juna :D Pasti bawaannya ga mau mengalihkan pandangan hehe.

Lama-kelamaan nonton film PASTA, gue jadi keingetan si L. Dia itu ehem mantan gue. Oke skip!.

Tapi, kadang ngakak juga ngeliat wajah cowok-cowok korea. Soalnya muka mereka cantik-cantik *muka gue kalah sama mereka*.
Mungkin kalau dianalisis dalam kehidupan sehari-hari, bakal seperti ini:
Hari Senin: Gue : Main lumpur
Mereka : Ke salon

Hari Selasa: Gue : Main di sawah
Mereka : Ke salon

Hari Rabu: Gue : Manjat pohon belimbing
Mereka : Ke salon

Hari Kamis: Gue : Main bekel
Mereka : Ke salon

Hari Jumat: Gue : Ngelapin tumbuhan kaktus
Mereka : Ke salon

Hari Sabtu: Gue : Berternak embrio katak
Mereka : Ke salon

Hari Minggu: Gue : Usaha WC umum
Mereka : Ke salon

Jah! Kenapa mereka enak kegiatannya? Kenapa gue nya ga elit? Ah ya sudahlah hidup ini kadang adil ataupun sebaliknya. Keep Fight! Get a enjoy life like spongebob and patrick :D

Eh tapi di Negara Korea sendiri kan ada wajib militer, mungkin ini salah satu faktor kenapa body mereka keren-keren.
Di Indonesia juga keren-keren kok artisnya, apalagi yang terkenal lewat youtube, mereka punya kreatifitas *maksa*.

Salam Koreavers! Gue mau ngelanjutin nonton film korea nya dulu. Bye..

Bad or Good Feeling?

Minggu keempat bulan juni, gue ngerasa ada yang salah dan ga enak sama feeling gue. Gue ga tau apa sebabnya. Apa mungkin gue deg-degan karena pengambilan rapot tanggal 25 juni nanti?. Tapi kayaknya ga juga -_-.

Gue ngerasa tegang, sedih, dan panik. Gue udah berusaha nenangin diri lewat sholat, ngaji, atau kumpul bareng sahabat. Tapi entah kenapa rasa ketenangan itu cuma terasa sementara.

Bener-bener ngerasa ga tenang!. Gue harus gimana? -_-.

Ya Allah, Semoga ini bukan pertanda buruk. Dan jauhkanlah aku dari keragu-raguan.
Calm Down..

Senin, 20 Juni 2011

Story - Start's to look at me (Part 4)

Part 4 :

‘Tenyata laki-laki misterius itu teman sahabatku sendiri’. Arta berbicara sambil memegang sebelah keningnya. ‘Lalu apa maksudnya Avin memperkenalkan aku padanya?, sepertinya aku harus meneleponnya sekarang!’, gumam Arta yang langsung mencari ponselnya.

Setelah menekan nomor telepon Avin dikeypad ponselnya. Arta pun menunggu sebentar dan panggilan pun tersambung.
‘Malam, bisa bicara dengan Avin?’ ,tanya Arta pelan.
‘Malam, ya saya sendiri. Ini Arta ya?’ , sahut Avin.
‘Iya ini aku Arta, wah kau tau saja kalau aku yang menelepon’ , jawab Arta terkekeh.
‘Bagaimana aku tidak tau, kita kan sudah bersahabat sejak kecil. jadi aku sudah hafal sekali dengan suara cemprengmu itu’ , celetuk Avin sambil tertawa.
‘Heh apa yang kau bilang tadi, suaraku tidak seperti itu, ya sudah lebih baik aku tutup saja teleponnya!’ , gumam Arta kesal
Kemudian Avin mendesah pelan dan berkata, ‘Baiklah.. baiklah, sekarang apa yang bisa kubantu?’.
Arta terdiam sebentar seolah-olah sedang memikirkan sesuatu, lalu menghela napas. ‘Ehh.. aku mau tanya kenapa kau memperkenalkanku pada kak Reiko?’.
Tak menunggu lama Avin pun menjawab, ‘Oh masalah itu ternyata, jadi kak Reiko itu temanku yang sering mengajarkanku bermain gitar. Aku pernah menceritakan tentang ini kepadamu bukan?’.
Arta mengerutkan keningnya berusaha mengingat perkataan Avin itu kemudian mengangguk. ‘Iya, lalu apa hubungannya denganku?’.
‘Itu memang tidak ada hubungannya dengan mu, tapi kak Reiko itu photographer muda yang menurutku sangat berbakat walaupun masih dalam kategori pelajar. jadi tidak ada salahnya kan kalau kuperkenalkan kau padanya, lagipula kau kan sangat tertarik dan menyukai seni photography’ ,jelas Avin
Arta pun mengangguk menandakan kini dia mengerti. ‘Baik aku mengerti sekarang’ ,Kemudian Arta teringat sesuatu dan bertanya, ‘Oh ya!, sepertinya selama aku sekolah di SMA Nusantara, aku tak pernah melihatnya disekolah, apakah dia anak baru? dan darimana kau bisa mengenalnya?’.
Avin mengambil minuman soda dan kue didapur sambil tetap menaruh gagang telepon ditelinganya karena dia tahu jika sahabatnya, Arta akan lama meneleponnya sampai rasa keingin tahuannya itu berakhir. ‘Dia memang siswa baru disekolah kita, dia baru pindah dari Jerman. Sebenarnya sih setahun yang lalu tapi dia baru pindah kesekolah kita tahun ini karena dulu dia home schooling. Aku mengenalnya dua bulan yang lalu saat aku diajak oleh mama kerumahnya. Dan ternyata mamanya kak Reiko itu sahabat baik mamaku’.

To be continue ...

Mau Jadi Apa Aku Ketika Sudah Besar Nanti?

Ada satu pertanyaan yang sampai saat ini mungkin masih sulit untuk gue jawab. Terlihat memang sangat sederhana. Tapi gue ga punya cukup kepastian untuk menjawab satu pertanyaan itu.

Cita-cita!. Hanya terdiri dari beberapa kata, namun bisa mengandung arti yang besar. Gue sempet bingung kenapa dari masa gue TK sampai udah SMA, keinginan cita-cita gue berubah-ubah terus. Dari yang pengen jadi dokter sampai koki.

Sebenarnya suatu pekerjaan itu dapat dikatakan sukses apabila kita merasa enjoy dengan apa yang kita kerjakan.

Sekarang gue bener-bener mau ngeflash back pengalaman gue.
Di Mata pelajaraan sekolah : Biasa aja, gue ga telmi dan ga dewa juga.
Di Musik : Biasa aja.
Di Olahraga : Kena smash anak SD aja langsung di opname -__-.
Di Acting : Masih kalah sama mpo nori.
Di Kesehatan : Nanti kalau anak orang tepar gara-gara gue salah ngasih obat kan bahaya -__-.

Ya, itu hanya beberapa. Yang terpenting sekarang gue harus naik kelas dan dapet jurusan yang terbaik buat gue.
Gue berusaha keras untuk hasil yang terbaik hanya untuk gue persembahin ke orang tua gue aja kok. Gue mau ngebanggain mereka. Gue ga mau nyusahin mereka terus. Udah cukup banget 15 tahun gue kayak begini. Gue mau berubah ke arah yang lebih baik. Gue mau ngerubah nasib gue sendiri. Gue muda, gue masih punya power, gue harus SEMANGAT!!.

Sabtu, 18 Juni 2011

Story - Start's to look at me (Part 3)

Part 3 :

‘Kau ini kenapa dari tadi?’, tanya Avin. ‘Tidak biasanya kau melamun terus seperti ini, kalau ada masalah kau bisa ceritakan padaku’.
‘Oh tidak-tidak !, aku tidak punya masalah apa-apa dan aku baik-baik saja', jawab Arta sambil mengaduk minuman didepannya.
‘Sebenarnya aku ingin sekali menceritakan kejadian tadi pagi pada Avin, tapi setelah kupikir-pikir hal ini sangatlah tidak penting untuk diceritakan, toh Avin pasti akan tertawa jika dia mengetahui hal ini’, kata Arta dalam hati.
‘Ya sudah kalau kau tak mau cerita padaku!’. Kata Avin. ‘Sekarang cepat habiskan roti bakar dan minumanmu kerena sebentar lagi bel masuk akan berbunyi’.
Arta tidak menghiraukan perkataan Avin, pikirannya lagi-lagi melayang kearah kejadian tadi pagi. Ternyata dirinya masih penasaran dengan sosok yang dilihatnya itu.

Sampai ada sesuatu yang membuatnya kaget dan tersadar dari lamunanya. Kepala Arta berputar dengan cepatnya kearah meja seberang dan berkata tanpa sadar, ‘Aku tak percaya bisa melihatnya lagi dikantin, dan lagi-lagi dia masih memakai earphone juga membawa buku yang dipegangnya tadi pagi’.
‘Kau berkata apa tadi?’, tanya Avin yang rupanya mendengar ucapan Arta. ‘Ehh bukan apa-apa, mungkin kau salah dengar’, sahut Arta sambil sedikit terkejut.
‘Kau ini, ya sudahlah!’., tambah Avin.
‘Kita pergi kekelas saja sekarang, aku sudah bosan dikantin’, kata Arta sambil melirik sebentar kearah sosok yang sedang berada dimeja seberang itu.
‘Baiklah, tapi sebentar lagi kita kembali kekelas, karena ada seseorang yang ingin aku perkenalkan padamu’., jawab Avin.
‘Siapa?’, sambung Arta sambil memandang sahabatnya itu dengan tatapan bingung.

Arta mengikuti langkah Avin dengan malas. Dan tak disangka napas Arta menjadi agak sesak setelah tau siapa yang akan diperkenalkan Avin padanya.

Setelah sampai dimeja tempat orang yang dituju. Avin lekas menyapanya.
‘Selamat siang kak, maaf jika saya mengganggu sebentar’. kata Avin berhati-hati.
‘Oh ternyata kau, Avin. Tidak apa-apa, duduklah’ , Sambutnya. ‘Ada yang bisa kubantu?’, Tanya Reiko sambil menutup buku yang dibacanya.
‘Hehehe, tidak kak, saya hanya ingin memperkenalkan sahabatku ini pada kakak. Namanya Arta, dia sahabatku dari kecil hingga sekarang dan dia sangat menyukai serta tertarik dengan seni photography. jadi kupikir-pikir tak ada salahnya jika sahabatku Arta dapat berkenalan dengan kakak’ , jelas Avin sambil menunjuk Arta.
‘Oh!’ , gumam Reiko dengan tatapan yang mengiyakan pernyataan Avin. Kemudian dia mengalihkan pandangan kearah Arta dan mulai bicara, ’Kenalkan, saya Reiko kelas 12 IPA 2’ , sambil menjabat tangan Arta.
Napas Arta berhenti beberapa detik. Dia masih tidak percaya dengan apa yang ada dihadapannya sekarang. Jabatan tangan Reiko begitu tegas dan bersahabat. Lalu Avin menepuk bahunya.
‘Apa-apaan sih kau Avin, main pukul bahuku saja!’, kata Arta dengan nada kesal.
‘Maaf kak Reiko, sahabatku yang satu ini memang gemar sekali melamun’ , jelas Avin kepada kak Reiko dengan rasa tidak enak sambil melirik sebentar kearah Arta. ‘Arta, ayo cepat perkenalkan dirimu pada kak Reiko dan jangan melamun lagi!’ , sambung Avin cepat.
‘Sorry kak, perkenalkan nama saya Artania Melody. Saya sekelas dengan Avin, kelas 11 IPA 3’, tegas Arta dengan seulas senyum.

To be continue ...

Penting Ga Penting

Malam! Selamat beraktivitas kembali bagi yang menjalankan ^^V.
Gue mau cerita-cerita aja nih. Disekolah gue kan ngadain class meeting, dan salah satunya ada lomba akustikan. Gue sih nyambutnya seneng aja, tapi gue ga terlalu kepikiran buat ikut, soalnya skill main gitar gue masih dirasa kurang. Dikelas gue juga banyak yang jago main gitar. Tapi mungkin pada males -_-. Yah gimana dong?, Kalau ga ada yang ikut berpartisipasi, nanti kayaknya gimana gitu rasanya ga ada perwakilan dari kelas.

Well, gue sih udah punya pengalaman dengan gitar. Ngeband diacara pensi tapi itu juga pas SMP -_-. Oh iya gue pernah main solo akustikan ber genre klasik disuatu MALL daerah Bekasi, hem tapi itu juga udah dipersiapinnya jauh-jauh hari.
Lah kalau yang buat class meeting ini cuma tinggal dua hari lagi. Dengan waktu dua hari gue mau main apaan? Lagu balon-ku atau abang tukang bakso?. Asli bener gue masih mempertimbangkan skill gue. Tapi disisi lain gue juga kasihan kalau dari kelas gue nanti ga ada perwakilan buat akustikan.

Sempet sih gue mau pake modal nekad aja. Tapi ya gimana, gue anaknya panikan. Gue mau persiapannya itu mateng sebelum hari H. Kan ga lucu pas lagi main tiba-tiba ngeblank gitu aja, langsung minum murphy deh gue kalau itu terjadi -_-".

Gue minta doanya ya, supaya semua dapat berjalan dengan lancar.
SEMANGKA!

Doain juga ya supaya ada keajaiban skill gue bertambah kayak mas Jubing Kristianto :).

Rabu, 15 Juni 2011

DEPAPEPE

Aih.. Gue lagi suka benget sama duo gitaris dari Jepang yang tergabung dalam DEPAPEPE. Semua instrumen lagunya itu keren-keren banget. Sebenernya instrumen-instrumennya DEPAPEPE sering gue denger. Tapi baru sekarang-sekarang ini gue tau kalau yang mainin itu ternyata duo gitaris asal Jepang DEPAPEPE.

Well, nama DEPAPEPE sendiri diambil dari nama kecil masing-masing personil, yaitu Miura Takuya - Depa dan Tokuoka Yoshinari - Pepe. Mereka berdua bermain memakai gitar akustik. Grup gitar akustik ini dibentuk pada tahun 2002.


Selasa, 14 Juni 2011

Story - Start's to look at me (Part 2)

Part 2 :

Ada apa ini, tiba-tiba Arta melupakan rasa kesal dan kekurang semangatannya itu. Arta baru saja akan menaruh ponsel kedalam tas ketika ada sesuatu yang membuatnya tertarik atau semacamnya. Arta mendongak dan melihat kearahnya. Ia tidak melihat Arta karena dia sedang memandang kearah lapangan dengan tatapannya yang lurus. Arta telah berusaha untuk tidak menghiraukannya, tapi sepertinya ada sesuatu yang mendorong dirinya untuk penasaran. Dalam hati, Arta merasa telah mengenalnya tetapi mengapa otaknya berkata lain. Arta mencoba mengingat-ingat, tetapi hasilnya nihil. Dirinya tetap saja dirinya tidak menemukan petunjuk apa-apa, benar-benar buntu.

Wajahnya terlihat samar-samar yang dilihat dari kejauhan tempat Arta sekarang berdiri. Sinar matahari yang menutupi wajah laki-laki itu semakin membuatnya terkesan misterius. Dengan tangan kirinya yang dimasukkan kedalam saku celana serta earphone yang tergantung dikedua telinganya. Dan tatapannya yang dingin dialihkan kearah buku yang dipegangnya sedari tadi.
Sinar matahari.. tatapannya yang dingin.. sikapnya yang terlihat cuek..
‘Semua itu benar-benar perpaduan yang menarik dan unik. Aku bersumpah, aku tidak akan menyesal dibangunkan mama lebih pagi hari ini’, batin Arta.

‘Pikiran konyol apa yang tiba-tiba menyerang otak malangku ini. Aku harus berpikir seribu kali lebih cepat supaya hal-hal yang diluar akal sehat tidak terjadi. Kalau misalnya aku menyapanya sekarang, dia pasti akan heran melihat ada seorang adik kelas yang sok kenal padanya, lalu tiba-tiba datang teman-temannya yang kemudian menyindirku yang mengira aku si adik kelas ingusan berani-berani mendekati kakak kelasnya sendiri. Lalu mereka mentertawakanku dengan pikiran mereka yang tidak-tidak. Kemudian si dia juga akan ikut-ikutan berpikir yang bukan-bukan tentang adik kelasnya ini. TIDAK!!, itu tidak akan pernah terjadi sekarang atau selamanya’, pikir Arta dengan pikiran konyolnya.

Arta pun mendengus pasrah dan hanya bisa menunggu keajaiban yang nyata datang.

‘Arta !!’, panggil seseorang dibelakangnya. Arta pun kaget dan langsung mengubur pikiran-pikiran aneh itu, kemudian mengalihkan pandangan dan melambai kearah suara yang memanggil namanya.
‘Avin, ayo kita kekelas sekarang’, kata Arta. ‘Tidak ada gunanya hanya berdiam diri disini’.
Avin menatap sahabatnya itu dengan tatapan bingung. ‘Yang berdiam diri disini itu siapa?’.

To be continue ...

Story - Start's to look at me (Part 1)

Part 1 :

Kudengar suara itu, suara langganan yang hampir selalu ada di telingaku setiap pagi. Aku yang masih tertimbun selimut, dengan sekuat tenaga tetap tak menghiraukannya. Tak beberapa lama kemudian suara itu semakin jelas terdengar. Dan, ‘BANGUN!’. Oh Astaga !, itu suara mama. Aku pun lekas buru-buru merapikan tempat tidur. ‘Sepertinya ada yang aneh pagi ini ?!’, batinku. ternyata pagi itu Arta di bangunkan oleh ibunya terlalu pagi, padahal biasanya dia selalu telat bangun dan akhirnya disekolah dia harus mengemis meminta tolong kepada satpam penjaga untuk di bukakan pintu gerbang.
“Namun tak ada salahnya jika aku bangun pagi, mungkin jika aku bangun pagi, aku akan mendapat berbagai kejutan alam”, gumamnya.

Satu jam kemudian Arta tiba di SMA Nusantara. Kak Igo (kakak Arta) yang saat itu tumben sekali mau mengantarnya ke sekolah, setelah Arta susah payah memohon dan mengeluarkan semua jurus-jurus rayuan andalannya. Tapi kalau pikir-pikir itu tidak masalah, daripada dirinya harus naik angkutan umum dengan tukang supir menyebalkan yang sering ngetem tiba-tiba dan tidak memikirkan nasibnya sebagai siswi yang sering terlambat. Apakah dengan acara ngetem, supir itu bisa membantunya menghadapi 1001 petanyaan guru piket yang terkenal disiplin itu gara-gara keterlambatannya.

Arta melihat si satpam penjaga melihatnya dengan tatapan heran. “Bapak heran ya melihat saya datang tidak terlambat”, kata Arta dengan seulas senyum bangga sambil berjalan melewati satpam penjaga yang sedang keheranan.

Pagi itu, Arta berjalan menyusuri koridor samping perpustakaan sekolah. Entah kenapa dia tidak lewat pintu utama, tanpa sadar Arta menuruti langkah kakiknya. Arta melirik sebentar kearah jam tangan merahnya. Lalu Arta mendengus pasrah dan berkata, “Yang benar saja!, ternyata sekarang masih pukul 6 pagi, pantas saja suasana disini masih sangat sepi dan hanya terlihat petugas kebersihan yang sibuk kesana-kesini”.
Dengan rasa kesalnya, Arta tetap berjalan walaupun dengan langkah tak bersemangat. Kemudian Arta mengambil ponselnya didalam tas lalu mengetik beberapa kata untuk menyuruh sahabatnya yang bernama Avin agar segera datang kesekolah.

Tiba-tiba langkah Arta terhenti.
‘Siapa dia?’, Arta berkata dalam hati.

To be continue ...

Amazing Days and They're Amazing

Hallo rita nya baru bisa posting blog hari ini hehe, karena minggu kemarin adalah hari-hari tersibuk dengan tugas sekolah dan UKK. But sekarang sudah selesai :D tapi.. masih ada remed-remedtan terus masih dag-dig-dug banget menunggu hasil rapot dan jurusan. Ya Allah semoga aku bisa mendapat hasil yang terbaik. Amin :D

Well, minggu setelah UTS ini di sekolah gue cuma punya urusan remedial, nyari-nyari info tentang remed, dan ngerjain tugas-tugas yang belum tuntas. Semangka!.

Karena itu, gue bisa pulang lebih cepat. Jadi bisa main sebentar deh sama temen-temen. Uyeh! :D

Hari Senin 13/06/11, pulang sekolah gue sama teman sekelas mampir dulu di tempat makan soto surabaya :9. Emang bener, muka mereka pada pucet *kok poni?* *kok cebol?* *maaf absurd* kayak ga makan setahun ckck. Makanan pun dateng, semua udah pada siaga 100. Di sela-sela makan, temen gue yang namanya Bongsu terlihat grusak-grusuk ribet banget deh pokoknya -_-. Masa dia ga mau ayam sama sayurnya yang ada di dalam soto itu, terus dia juga ngabisin soto nya dulu dan nasinya di makannya belakangan. Hem gue jadi mikir, kalau dia ga suka daging sama sayur kenapa dia bisa tinggi ya?. Sedangkan gue? Gue? Gue rajin minum susu, segala jenis sayur gue suka *kecuali pare*, daging-dagingan juga masuk aja ke mulut *kecuali kulit ayam*. Tapi Allah memang adil, gue lebih keren daripada dia haha *maksa* :p.
Acara makan siang pun selesai. Dan sahabat gue (Hanum) nyuruh gue main ke rumahnya, ya gue sih ayo aja hehe. Nyampe di rumah Hanum, gue langsung ngerjain tugas Geografi dan di susul dengan pengerjaan project video kelas X2 sampai maghrib. Karena perut udah cukup mules dan keadaan diri gue udah kumel *tapi tetep kece*. Gue pun bilang ke hanum kalau gue mau pulang aja, dia pun mengiyakan. Dia sholat maghrib terus lanjut nganterin gue pulang sampai rumah. Makasih ninja bebek :D.

Hari Selasa 14/06/11, sama seperti senin kemarin gue sekolah pulang cepet. Kali ini ga sengaja gue ikut Sabilla ke rumahnya Tiara buat minjem buku Kimia. Ya kirain langsung pulang, ternyata pada mau ke rumah Iqbal. Otomatis gue ikut, soalnya kan ga mungkin gue balik sendiri naik angkot dari rumahnya Tiara, bisa-bisa gue baru nyampe rumah tahun 2015 -_-".
Jeng-jeng, akhirnya nyampe rumahnya Iqbal. Beberapa anak ada yang mau ngerjain tugas Kimia. Dan gue? ya numpang ngadem haha. Yang ikut ke rumah Iqbal ada Tiara, Sabilla, Hendi, Fachmi, Bongsu dan Yudo. Terus peleh banget si Iqbal sama anak-anak manggil gue bude -_-" Jah! Adek nya Iqbal yang nama nya *agak lupa* tapi pada manggil dia dengan sebutan 'Son' malah ikut-ikutan manggil bude juga -_-. Ya gue ngira-ngira aja nama dia itu 'Bronson'. Mereka berdua (Iqbal & Bronson) terlihat mirip! Kacamata nya doang tapi haha *peace*. Jadi tuh kegiatan di rumah Iqbal ada yang ngerjain tugas di komputer, ada yang main gitar, ada yang numpang tidur, ada yang galau sambil nyanyi, ada yang main HP, dan yang pasti ada tiba-tiba kumat haha. Hari semakin siang dan itu pertanda LAPAR. Kita makan ketoprak, isinya banyak aja buat ukuran perut gue, Tapi ya sekenyang nya aja gue makanannya.
Abis makan, masing-masing melanjutkan aktivitas kembali. Karena Udah jam setengah tigaan, gue pun mengambil alih TV dari adeknya si Iqbal, mau nonton Anak Emas soalnya. Si son akhirnya bergabung dengan Iqbal dkk.
Acara TV akhirnya abis, dan gue ikut main lagi. Gue lawak dikit, terus anak-anak pada mau main catur *berawal dari gue ngomong istilah skak mat. Yang main catur cuma si Bongsu, dia main ngelawan adeknya Iqbal. Dan sudah pasti adeknya Iqbal yang menang haha *bikin tumpeng*.
Waktu pun berjalan cepat, tau-tau udah sore aja. Anak-anak pada pamit balik. Dan gue ngantuk berat di jalan *gue butuh transportasi elang*.

Yap! AMAZING DAYS, AMAZING FRIENDS, and AMAZING MOMENT :D

Rabu, 01 Juni 2011

Mood Bukan Alasan Untuk Berhenti Menulis

Well, sekarang gue baru bangun tidur. Masih ngantuk banget sih, ya tapi karena udah ketemu sama kompi jadi ga ada salah nya gue menuangkan kata demi kata. Mumpung sekolah libur, gue jadi agak santai. Jam ini, menit ini, dan detik ini gue akan nulis sesuatu yang emang lagi ngantri otak gue, yaitu menulis.

Dengan menulis, sebagian banyak orang bisa memiliki dunia sendiri. Menulis adalah suatu kegiatan alternatif positif yang mengasah imajinasi, kreativitas, bahkan kesabaran sekalipun. Sebenarnya menulis itu tidaklah begitu sulit, jika kita melakukannya dengan perasaan santai dan tidak merasa terbebani. Contoh sederhana, kita sudah tidak asing melihat banyak orang menulis diary atau bahkan pengguna diary kebanyakan anak kecil. Walaupun tulisan mereka belum tergolong rapi hehe. Namun mereka sudah berhasil membuat sebuah karya tulis yang berasal dari pemikiran mereka sendiri.

Kadang menulis itu sering tergantung oleh mood. Gue sendiri juga suka begitu. Sering gue punya niat nulis cerpan atau cerita yang partnya banyak mirip novel. Pas pertama gue ngerasa semangat, penuh percaya diri, dan banyak ide yang gue dapat gue tuangkan dicerita gue tersebut. Tetapi lambat laun gue suka ngerasa males gara-gara cerita gue kok ngga selesai-selesai dan akhirnya suka gue tinggalin gitu aja. Kalau bisa sih kalian jangan kayak gue, kalau nulis kadang harus tergantung sama mood. But every problem have a solution. Gue punya beberapa trik supaya kita tetap bisa menulis dan dapat menuangkan ide-ide kreatif ketika si moodboaster mulai menyerang, seperti berikut:

1. Kalau kita sudah punya niat untuk menulis sesuatu apalagi cerita yang part nya panjang kayak kereta api, harus ada sebuah komitmen untuk ke depannya. Maksudnya semangat di awal pertama kali kita menulis harus seimbang dengan semangat di bagian pertengahan dan akhir tulisan. Ingat! Keinginan dan pengharapan yang tinggi dapat mengalahkan apapun.

2. Sebisa mungkin dimana pun kita berada, usahakan tetap menulis. Kalau dicicil kan lama-lama tulisan akan cepat selesai. Tapi kalau mood lagi gak bersahabat gimana? Jah itu sih gampang. Pepatah mengatakan lebih baik berisi walaupun sedikit daripada tidak ada isinya sama sekali. Jadi, tuangkanlah kata demi kata yang sekena nya. Walaupun cuma bisa menulis beberapa baris atau beberapa paragraf saja. Nanti disaat mood kita sudah mulai membaik, tulisan tadi yang cuma bisa kita tulis beberapa baris saja dapat kita edit atau ditambahkan dengan ide-ide kreatifmu sendiri.

3. Mood memang sering terkontaminasi dengan perasaan manusia. Terutama kalau mood lagi buruk, hem.. bakal kesel terus bawaannya. Daripada mikirin hal-hal yang gak jelas, mending kita melakukan kegiatan positif yang menyenangkan, seperti liburan, membaca, dengerin lagu, dll. Semua kegiatan positif yang menyenangkan itu dapat membantu kita merileks kan otak kita, memberi semangat baru, dan membantu memproduksi ide-ide kreatif pada saat kita mencoba menulis kembali.

Salam Semangat Untuk Para Calon Penulis Besar!

Harta Karun


Hola! Kali ini gue akan menceritakan tentang a part of my life in 2011.
              Asli gue baru nemu sesuatu yang keren, sangat berharga, dan istimewa banget!. Yap, ditahun ini gue kaya, bahkan bisa di bilang ‘KAYA’ nya gue bisa melebihi seorang bilioner. Mau tau hal yang bisa bikin gue jadi sebegitu kaya? Hem.. gue dapet harta karun yang isinya BERLIAN, EMAS, dan PERAK!.
             Pasti kalian mikir bagaimana gue bisa dapet itu semua. Ayo ngaku aja :p. Oke sabar ya! Soalnya gue mau flash back ke masa SD dan SMP. Hem pasti kalian bingung lagi karena apa hubungannya harta karun sama masa-masa sekolah?
             Masa SD adalah suatu zaman dimana teman-teman SD gue yang cewek berubah dari seekor domba menjadi seraksasa dinosaurus. Dilihat dari luar, mereka emang polos. Tapi dalemnya kayak semacam spesies dewasa gagal. Dulu pas gue kelas 5 sampai 6 SD, ditv channel manapun lagi gemparnya sinetron bertema remaja. Ya gue ngerasa kecewa aja, gara-gara pengaruh sinetron bertema remaja tersebut permainan lompat tali, petak umpet, petak jongkok, dan lain-lain jadi sedikit peminatnya. Ada yang bilang kalau itu permainan anak kecil lah, takut keringetan lah, ini lah, itu lah. Ternyata menonton sinetron yang bertema remaja dapat mempercepat masa pubertas -_-. Dan akhirnya kalau istirahat gue sering main lompat tali sama adek kelas gue dan Alhamdullilah gue ngga dipecundangi . Karena gue punya cita-cita yaitu menjadi atlet lompat tali, lompat karet, dan lompat kodok. Mungkin pengaruh yang ini tidak terlalu menyesakkan dada. Namun ada pengaruh lain yang buat gue jadi kesel dan agak menyesal, yaitu bermunculnya Gank! Yap Gank. Gara-gara gank, persahabatan udah jadi sesuatu yang mengasyikan lagi. Gue sebel, risih, dan bodoh banget kenapa gue juga ikut-ikutan main Gank-gengan?. Pertama-tamanya sih emang asik. Ke kantin bareng, main bareng, belajar bareng, berangkat bareng, pulang bareng, tapi tenang! Kalau mandi gak bareng kok. Waktu terus berjalan, gue mulai ngerasa ngga nyaman sama persahabatan macam begini. Karena faktor anggotanya juga sering ada masalah. Dengan tekad yang pb (panjang kali bulet) Gue pun akhinya keluar dari Gank tersebut. Gue ngerasa merdeka, bebas, lepas! Sekarang gue bisa main dan berteman sama siapa aja :D. Dari cerita masa SD gue ini, gue narik kesimpulan bahwa berteman itu gak boleh milih-milih dan harus berteman/ bersosialisasi sama siapa aja :). No one is perfect.
            Waktu gue kelas 3 SMP, seinget gue sih persahabatanya nothing special tapi disisi lain udah banyak kemajuan. Gue punya banyak teman, kenalan juga banyak dari dalam sekolah maupun luar sekolah. Singkat cerita, keberhasilan bersosialisasi gue ini berawal dari sebuah gitar dan band. Karena keinginan dan pengharapan yang tinggi, akhirnya band gue bisa lolos seleksi pensi dua kali yang tentunya banyak jatuh bangunnya. Sering ikut pensi sekolah, gue banyak kenalan sama teman-teman yang beda kelas, siswa/i yang famous, dan berbagai macam tipe orang. Dan gue punya partner dari pembuatan band  pertama kali yang masih ecek-ecek sampai band gue berhasil masuk nominasi salah satu band terbaik di SMP gue, susah-senang-pahit-manis dalam pencarian anggota band, ngotak-ngatik instrumen musik, sampai hal yang menguras kesabaran, tenaga dan pikiran. Dia adalah Sabilla Ruman :). Pokoknya parsahabatan di SMP itu kayak permen nano nano, campur-campur rasanya tapi asik!.
Nah, sekarang kita menuju ke benang merah \(^o^)/.
Isi Harta Karun..
1.       BERLIAN : Sesuatu yang berwarna bening. Penuh dengan kedamaian. Tak ada yang dibeda-bedakan.
2.       EMAS : Sesuatu yang sangat berwarna. Senang-sedih-susah-senang-pahit-manis bercampur menjadi satu.
3.       PERAK : Sesuatu yang berwarna terang mengkilat. Masalah dapat diselesaikan bersama.

             JADI, HARTA KARUN TERSEBUT ADALAH PERSAHABATAN DI KELAS SEPULUH DUA (X2 AMAJING). BISA MENGENAL DAN BERSAHABAT DENGAN MEREKA MERUPAKAN SESUATU PEMBERIAN TUHAN YME YANG TERINDAH. PERTAMA KALINYA GUE BISA TERTAWA LEPAS SETIAP HARI, DAPAT SALING MENERIMA KEKURANGAN ANTAR KAWAN. SEMUA HAL YANG BARU DAN HAL YANG BELUM PERNAH GUE ALAMI DAPAT GUE TEMUI DAN RASAKAN DISINI :D.

           Pepatah memang mengatakan bahwa ‘Setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan’. But  for X2 AMAJING ‘Dimana pun kita berada, we always be one’.

Mungkin sekian corat-coret hari ini :), sekarang gue mau bercengkrama dengan kasur karena mata sudah tinggal beberapa watt lagi. See you .... :) :)