Part 3 :
‘Kau ini kenapa dari tadi?’, tanya Avin. ‘Tidak biasanya kau melamun terus seperti ini, kalau ada masalah kau bisa ceritakan padaku’.
‘Oh tidak-tidak !, aku tidak punya masalah apa-apa dan aku baik-baik saja', jawab Arta sambil mengaduk minuman didepannya.
‘Sebenarnya aku ingin sekali menceritakan kejadian tadi pagi pada Avin, tapi setelah kupikir-pikir hal ini sangatlah tidak penting untuk diceritakan, toh Avin pasti akan tertawa jika dia mengetahui hal ini’, kata Arta dalam hati.
‘Ya sudah kalau kau tak mau cerita padaku!’. Kata Avin. ‘Sekarang cepat habiskan roti bakar dan minumanmu kerena sebentar lagi bel masuk akan berbunyi’.
Arta tidak menghiraukan perkataan Avin, pikirannya lagi-lagi melayang kearah kejadian tadi pagi. Ternyata dirinya masih penasaran dengan sosok yang dilihatnya itu.
Sampai ada sesuatu yang membuatnya kaget dan tersadar dari lamunanya. Kepala Arta berputar dengan cepatnya kearah meja seberang dan berkata tanpa sadar, ‘Aku tak percaya bisa melihatnya lagi dikantin, dan lagi-lagi dia masih memakai earphone juga membawa buku yang dipegangnya tadi pagi’.
‘Kau berkata apa tadi?’, tanya Avin yang rupanya mendengar ucapan Arta. ‘Ehh bukan apa-apa, mungkin kau salah dengar’, sahut Arta sambil sedikit terkejut.
‘Kau ini, ya sudahlah!’., tambah Avin.
‘Kita pergi kekelas saja sekarang, aku sudah bosan dikantin’, kata Arta sambil melirik sebentar kearah sosok yang sedang berada dimeja seberang itu.
‘Baiklah, tapi sebentar lagi kita kembali kekelas, karena ada seseorang yang ingin aku perkenalkan padamu’., jawab Avin.
‘Siapa?’, sambung Arta sambil memandang sahabatnya itu dengan tatapan bingung.
Arta mengikuti langkah Avin dengan malas. Dan tak disangka napas Arta menjadi agak sesak setelah tau siapa yang akan diperkenalkan Avin padanya.
Setelah sampai dimeja tempat orang yang dituju. Avin lekas menyapanya.
‘Selamat siang kak, maaf jika saya mengganggu sebentar’. kata Avin berhati-hati.
‘Oh ternyata kau, Avin. Tidak apa-apa, duduklah’ , Sambutnya. ‘Ada yang bisa kubantu?’, Tanya Reiko sambil menutup buku yang dibacanya.
‘Hehehe, tidak kak, saya hanya ingin memperkenalkan sahabatku ini pada kakak. Namanya Arta, dia sahabatku dari kecil hingga sekarang dan dia sangat menyukai serta tertarik dengan seni photography. jadi kupikir-pikir tak ada salahnya jika sahabatku Arta dapat berkenalan dengan kakak’ , jelas Avin sambil menunjuk Arta.
‘Oh!’ , gumam Reiko dengan tatapan yang mengiyakan pernyataan Avin. Kemudian dia mengalihkan pandangan kearah Arta dan mulai bicara, ’Kenalkan, saya Reiko kelas 12 IPA 2’ , sambil menjabat tangan Arta.
Napas Arta berhenti beberapa detik. Dia masih tidak percaya dengan apa yang ada dihadapannya sekarang. Jabatan tangan Reiko begitu tegas dan bersahabat. Lalu Avin menepuk bahunya.
‘Apa-apaan sih kau Avin, main pukul bahuku saja!’, kata Arta dengan nada kesal.
‘Maaf kak Reiko, sahabatku yang satu ini memang gemar sekali melamun’ , jelas Avin kepada kak Reiko dengan rasa tidak enak sambil melirik sebentar kearah Arta. ‘Arta, ayo cepat perkenalkan dirimu pada kak Reiko dan jangan melamun lagi!’ , sambung Avin cepat.
‘Sorry kak, perkenalkan nama saya Artania Melody. Saya sekelas dengan Avin, kelas 11 IPA 3’, tegas Arta dengan seulas senyum.
To be continue ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar